Advertisement
Lampung - Bank Lampung berhasil mencatatkan laba di kisaran Rp170 miliar per triwulan III 2025 yang meningkat daripada catatan tahun lalu. Pertumbuhan kredit yang konsisten dan pengelolaan dana yang efisien menjadi faktor utama pendorong kinerja positif ini.
Direktur Utama Bank Lampung, Mahdi Yusuf, mengatakan eksekusi strategi dan efisiensi sangat penting untuk mencapai hasil kinerja yang optimal. Ia menyebut, kinerja bank juga tak lepas dari strategi manajemen yang matang dan dukungan berbagai pihak.
Termasuk pemerintah provinsi serta kabupaten/kota, terutama melalui program-program unggulan seperti KUR migrasi komoditas pertanian.
“Per 30 September 2025, laba tercatat di kisaran 170 M di triwulan III, ini sangat luar biasa,” ujarnya dalam Podcast Bung Is Menyapa di Studio Lampung Post, Kamis, 23 Oktober 2025.
Menurutnya, pertumbuhan kredit menjadi faktor utama penyokong kinerja bank. Efisiensi biaya bunga dan manajemen dana yang tertata rapi juga turut mendorong peningkatan laba secara berkelanjutan.
“Kredit tumbuh dan efisiensi dari biaya bunga. Kedua hal ini yang mendorong perlahan-lahan meraih laba yang semakin besar. Ini soal strategi,” kata dia.
Selain itu, Bank Lampung juga membuka peluang dengan memberikan layanan kredit ke berbagai sektor produktif. Mulai dari kredit bagi pemasok bahan baku program makan bergizi gratis (MBG), kredit usaha rakyat (KUR) petani, dan lainnya. Hal itu membuat ekosistem bisnis dapat berputar secara lancar.
“Termasuk kredit untuk pemasok produk-produk bahan baku MBG juga kami sediakan, ada layanan kredit. Jadi ekosistem ini bisa berputar,” jelasnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan inovasi di era digitalisasi. Tahun depan, Bank Lampung sedang menyiapkan strategi pengembangan bisnis baru. Termasuk potensi pembentukan unit usaha syariah yang kini sedang dalam tahap pengkajian bersama LPPI.
“Kami lagi kerjasama dengan LPPI untuk membuat kajian agar Bank Lampung bisa membuat unit usaha syariah. Banyak yang sedang kami garap,” kata dia.
Lampung berhasil mencatatkan laba di kisaran Rp170 miliar per triwulan III 2025 yang meningkat daripada catatan tahun lalu. Pertumbuhan kredit yang konsisten dan pengelolaan dana yang efisien menjadi faktor utama pendorong kinerja positif ini.
Direktur Utama Bank Lampung, Mahdi Yusuf, mengatakan eksekusi strategi dan efisiensi sangat penting untuk mencapai hasil kinerja yang optimal. Ia menyebut, kinerja bank juga tak lepas dari strategi manajemen yang matang dan dukungan berbagai pihak.
Termasuk pemerintah provinsi serta kabupaten/kota, terutama melalui program-program unggulan seperti KUR migrasi komoditas pertanian.
“Per 30 September 2025, laba tercatat di kisaran 170 M di triwulan III, ini sangat luar biasa,” ujarnya dalam Podcast Bung Is Menyapa di Studio Lampung Post, Kamis, 23 Oktober 2025.
Menurutnya, pertumbuhan kredit menjadi faktor utama penyokong kinerja bank. Efisiensi biaya bunga dan manajemen dana yang tertata rapi juga turut mendorong peningkatan laba secara berkelanjutan.
“Kredit tumbuh dan efisiensi dari biaya bunga. Kedua hal ini yang mendorong perlahan-lahan meraih laba yang semakin besar. Ini soal strategi,” kata dia.
Selain itu, Bank Lampung juga membuka peluang dengan memberikan layanan kredit ke berbagai sektor produktif. Mulai dari kredit bagi pemasok bahan baku program makan bergizi gratis (MBG), kredit usaha rakyat (KUR) petani, dan lainnya. Hal itu membuat ekosistem bisnis dapat berputar secara lancar.
“Termasuk kredit untuk pemasok produk-produk bahan baku MBG juga kami sediakan, ada layanan kredit. Jadi ekosistem ini bisa berputar,” jelasnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan inovasi di era digitalisasi. Tahun depan, Bank Lampung sedang menyiapkan strategi pengembangan bisnis baru. Termasuk potensi pembentukan unit usaha syariah yang kini sedang dalam tahap pengkajian bersama LPPI.
“Kami lagi kerjasama dengan LPPI untuk membuat kajian agar Bank Lampung bisa membuat unit usaha syariah. Banyak yang sedang kami garap,” kata dia.

